bagi anda para kaum adam diwajibkan shalat jum'at,pada shalat jum'at pasti ada suatu materi yang disampaikan oleh khatib (orang yang meyampaikan khutbah).materi yg di sampaikan itu bernama khutbah jumat.bagi yang memerlukan contohnya, saya akan membantu anda mencari materinya.
contoh:
Assalamu’alaikum.wr.wb
Innal hamdalillahi
robbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa
asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal mursaliina allahumma shalli
‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shollayta ‘alaa ibroohiima wa
‘alaa alii ibroohiim.Wa barok ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa
baarokta ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa alii ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..
Jama’ah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Sungguh
merupakan nikmat yang luar biasa bahwa Allah menganugerahi kita iman, dan
dengan iman itu kita menghadiri khutbah serta menunaikan shalat Jum’at. Namun,
mungkin ada di antara kita yang menganggapnya biasa-biasa saja, bahkan merasa
berat dengan panggilan shalat Jum’at. Lebih asyik mengejar dunia dan menumpuk
harta.
Padahal
Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil orang yang beriman agar meninggalkan
aktifitas apapun di kala waktu shalat Jum’at tiba.
“Hai orang-orang yang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui (QS. Al Jumu’ah : 9)”
Ketika
menjelaskan ayat ini, Sayyid Quthb di dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an
mengatakan, “Ayat ini menganjurkan mereka untuk meninggalkan segala aktifitas
kehidupan agar berkonsentrasi untuk berzikir di waktu itu.”
“Hal
itu mengisyaratkan bahwa sesungguhnya melepaskan diri dari urusan-urusan
perdagangan dan kehidupan untuk menyambut seruan dan menikmati shalat Jum’at
itu di dalamnya terdapat pengajaran dan pendidikan yang permanen dan terus
menerus bagi jiwa-jiwa orang-orang beriman. Oleh karena itu harus ada
periode-periode tertentu di mana hati harus berlepas diri dari segala kesibukan
dan aktifitas-aktifitas kehidupan dan segala daya tarik bumi, agar jiwa itu
benar-benar kosong, berkonsentrasi kepada Tuhannya, dan berzikir kepada-Nya.
Juga menikmati dan merasakan cita rasa khusus karena memurnikan diri dan
berhubungan dengan al Mala’ul A’la serta memenuhi hati dan dadanya dengan udara
bersih dan harum lalu merasakan ketenteraman dengannya.”
Jama’ah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Selain
adanya shalat Jum’at yang merupakan ibadah pekanan bagi kaum muslimin untuk
juga bersama meningkatkan taqwa melalui khutbah sang khatib, hari Jum’at juga
memiliki berbagai keutamaan sebagaimana diterangkan Rasulullah dalam haditsya.
Pertama, bahwa hari Jum’at adalah hari
yang paling baik diantara hari-hari lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda yang artinya:
“Hari
yang terbaik di mana matahari terbit atasnya adalah hari Jum’at. Pada hari
itulah Nabi Adam diciptakan. Pada hari itulah ia dimasukkan ke dalam surga. Dan
pada hari itu pula ia dikeluarkan dari surga.” (HR. Muslim)
Hari
Jum’at juga membawa peluang diampuninya dosa-dosa kita. Yakni dosa-dosa kecil
yang terbentang antara Jum’at lalu dengan Jumat saat ini ada sebuah hadits yang
artinya:
“Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dan
Ramadhan ke Ramadhan adalah kaffarah (penebus) dosa-dosa yang dilakukan antara
waktu-waktu itu, dengan syarat dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)
Bahkan
di dalam hadits yang lain disebutkan, ditambah tiga hari lainnya. Sehingga
jumlahnya menjadi 10 hari. Dengan syarat ia tidak bermain-main ketika khutbah
Jum’at disampaikan.
“Barangsiapa berwudhu dengan sempurna,
kemudian ia ikut shalat Jum’at, mendengarkan (khutbah) dan diam, maka dosa yang
dia lakukan antara hari itu sampai Jum’at yang lalu ditambah tiga hari
berikutnya diampuni oleh Allah. Dan barangsiapa menyentuh kerikil(main-main
pada waktu khatib berkhutbah), maka sangatlah sia-sia.” (HR. Muslim)
Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Keutamaan
lain terkait hari Jum’at adalah adanya mandi sunnah, mandi Jum’at. Mandinya
sama seperti mandi jinabat namun ia mendapatkan pahala kesunnahan. Di samping,
aktifitas itu juga menjadi salah satu pembuka diampuninya dosa sejak Jum’at
sebelumnya.
“Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari
Jum’at dan bersuci semampu ia bersuci, memakai minyak atau wewangian, kemudian
ia pergi ke masjid, tidak mengganggu dua orang yang sedang duduk untuk
dilewati, lalu ia melakukan shalat sesuai yang ditentukan baginya, kemudian ia
diam ketika imam (khatib) sedang berkhutbah, niscaya dosanya yang ada diantara
Jum’at itu dan Jum’at yang lalu diampuni.” (HR. Bukhari)
Bagi kita yang secara umum bekerja di zaman ini, terkadang mandi Jum’at
tidak sempat. Karena keterbatasan dan tuntutan pekerjaan yang seringkali sulit
dikompromikan. Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala sungguh Maha Pemurah. Dia
memberikan kemudahan bahwa jika seorang muslim tidak bisa mandi Jum’at,
berwudhu pun sah-sah saja.
“Barangsiapa
yang wudhu pada hari Jum’at, maka beruntunglah dia dengan keringanan itu, dan
barangsiapa yang mandi, maka itu lebih baik baginya.” (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi)
Jama’ah
Jum’at yang dirahmati Allah,
Sunnah
lainnya yang banyak ditinggalkan adalah menyegerakan waktu datang ke masjid
pada hari Jum’at. Nyatanya, banyak orang yang beralasan pekerjaan dan
sebagainya, mereka tertinggal khutbah Jum’at, bahkan terkadang baru sampai ke
masjid ketika shalat Jum’at sudah dimulai.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at
seperti mandi janabah, kemudian dia berangkat di awal waktu, maka seolah-olah
ia berkurban unta. Barangsiapa berangkat di saat kedua, maka seolah-olah
berkurban seekor sapi. Barangsiapa berangkat di saat ketiga, maka seolah-olah
berkurban seekor kambing bertanduk. Barangsiapa berangkat di saat keempat, maka
seolah-olah berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa berangkat di saat kelima,
maka seolah-olah berkurban sebutir telur. Apabila imam datang (untuk
berkhutbah), maka para Malaikat pun hadir mendengarkan zikir.” (Muttafaq
‘alaih)
Keutamaan
hari Jum’at berikutnya adalah adanya waktu yang sangat istijabah pada hari itu.
Yakni ketika imam duduk diantara dua khutbah hingga shalat selesai. Ironisnya,
banyak jamaah yang justru tertidur pada momen mustajabah seperti itu.
Abu
Burdah bin Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata: Abdullah bin Umar
radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah kamu pernah mendengar ayahmu menceritakan
sabda Rasulullah tentang watu yang mustajab yang ada di hari Jum’at?” Abu
Burdah menjawab, “Ya, aku pernah mendengar ayah berkata, “Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Waktu mustajab itu berada
antara duduknya imam (setelah khutbah pertama) sampai selesai shalat.” (HR.
Muslim)
Keutamaan
hari Jum’at yang lain, adalah anjuran Rasulullah untuk memperbanyak shalawat
kepada beliau. Sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya
hari yang paling utama adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah membaca shalawat
untukku pada hari itu, karena shalawatmu pasti disampaikan kepadaku.” (HR. Abu
Dawud)
Allahummagh
fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum
wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa
laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa
ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa
maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw
laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana
‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar.
Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
NOTE: PEMBUKAAN WARNA HIJAU,ISI WARNA BIRU,DAN PENUTUP WARNA PINK.
1 komentar:
mantap
Posting Komentar